Seringkali Jemaat berpindah-pindah Gereja karena sakit hati, merasa tidak diperhatikan oleh Gereja. Ada momen dimana mungkin satu Jemaat terlihat mendapat perhatian lebih dari ucapan ulang tahun, atau lebih banyak mendapat jadwal pelayanan, dsb.
Padahal sebenarnya mungkin bukan Gereja tidak perhatian, tapi mungkin dengan jumlah Jemaat yang banyak, Gereja tidak mungkin dapat memantau Jemaat satu-persatu secara langsung. Hal ini yang mungkin terlihat sebagai sikap “pilih kasih” di mata Jemaat.
Beruntungnya, di jaman sekarang sudah ada solusi untuk memantau Jemaat secara satu-persatu, yaitu dengan memanfaatkan DATA. Bagaimana cara memperhatikan Jemaat menggunakan data?
Data sebagai “Gambaran”
Data merupakah sumber informasi, sehingga Gereja dapat mencermati Jemaat secara satu persatu tanpa perlu bertemu orangnya langsung. Semakin banyak data yang dibagi, semakin detail penggambaran seseorang melalui data. Hal ini memungkinkan Gereja mempunyai gambaran “kasar” atas seseorang berdasarkan data saja.
Semisal dari data Jemaat tertulis menyukai hal-hal teknologi. Dengan begitu, pengurus Gereja mungkin dapat melakukan penjangkauan dengan topik bahasan teknologi. Atau mungkin Gereja dapat mengarahkan Jemaat tersebut untuk mengambil pelayanan di bidang multimedia.
Data untuk menganalisa
Dengan adanya gambaran “kasar”, data memungkinkan Gereja untuk menganalisa Jemaat dari aspek kondisi, perkembangannya, interestnya, dsb. Hasil-hasil analisa ini dapat menjadi acuan untuk menjangkau Jemaat. Walaupun hasilnya tidak pasti benar, setidaknya dengan adanya analisa dapat membantu menjadi arahan untuk proses pendekatan.
Semisal, dengan demografis Jemaat yang kebanyakan anak kuliah atau sekolah, biasanya kehadiran Jemaat akan turun pada masa-masa liburan sekolah atau kuliah. Dengan analisa ini, Gereja dapat menghindari pengadaan acara besar di masa-masa tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Data menjadi pengingat
Data dalam bentuk digital biasanya sudah terdapat fitur-fitur yang dapat mengingatkan. Semisal dengan adanya kumpulan data ulang tahun, biasanya ada fitur pengingat ulang tahun dari Jemaat. Atau kasus lain, report data kehadiran seorang Jemaat terlihat dia tidak hadir ibadah sebanyak 4 kali. Dengan melihat report tersebut, Gereja akan lebih cepat sadar dan dapat melakukan proses follow up lebih cepat.
Jadi dengan adanya data, Gereja mendapat satu solusi baru untuk mengamati Jemaat tanpa terkecuali. Untuk dapat memperoleh data dengan detail dan mengolahnya, Gereja perlu menggunakan software database Gereja.
Apakah Anda mau mencobanya? Segera hubungi kami untuk mendapatkan demo produk sekarang juga!