Kita sudah tiba di penghujung tahun 2022. Dalam memulai tahun baru ini, tidak dapat dipungkiri ada banyak hal yang bisa membuat kita was-was. Tidak sedikit berita-berita atau forecast yang mengatakan tahun 2023 akan lebih berat dari tahun 2022. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan terkait dengan isu-isu tersebut:
- Isu Kehancuran Ekonomi = Berdoa
Banyak orang yang mengatakan ekonomi di tahun 2023 akan melemah, salah satunya ditandai dengan adanya resesi. Beberapa ekonomi negara sudah terlihat mulai melemah. Yang bisa dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya ini salah satunya berdoa. Dengan berdoa, kita berarti berserah terhadap kemungkinan yang terjadi dan percaya adanya campur tangan Tuhan dalam hidup kita
- Isu Politik dan Perang = Baca Alkitab
Di tahun 2023, politik terlihat semakin memanas antara negara-negara. Mereka sudah mulai saling bersaing satu sama lain, dan tidak jarang mendengar berita kemungkinan terjadinya perang. Untuk menghadapi ini, kita bisa mempersiapkan diri dengan cara membaca Alkitab. Dengan begitu, kita dapat mengetahui bahwa ini semua sudah sesuai nubuatan akhir jaman, dan kita harus semakin berjaga-jaga dalam era sekarang ini.
- Masalah Penyakit dan Bencana = Perenungan dan Bersyukur
Di era ini, penyakit sudah semakin banyak dan variannya pun terus berkembang. Bahkan untuk pasien virus Covid sendiri masih terus ada sampai sekarang. Kedepannya juga ada kemungkinan muncul penyakit-penyakit baru lagi. Apa solusinya? Salah satunya adalah perbanyak merenungkan Firman Tuhan dan Bersyukur. Dengan begitu, kita akan terus mendapat kekuatan baru dalam kondisi apapun yang dialami.
Walau hal-hal ini terkesan sederhana dan sepele, bahkan mungkin bukan suatu langkah praktis yang bisa menyelesaikan masalah, tetapi justru sebenarnya hal inilah yang harus dipersiapkan kedepannya, yaitu kerohanian kita.
Karena, masa depan itu tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dan bagaimana solusi secara sempurnanya. Kita mungkin sudah melakukan persiapan secara ekonomi, perencanaan darurat, ataupun berjaga-jaga dari penyakit, namun terkadang kita lupa mempersiapkan kerohanian kita untuk masa depan yang tidak pasti.
Seharusnya, kita juga tidak boleh lupa menjaga kerohanian kita. Kita mungkin bisa mulai lagi mengatur jadwal doa dan renungan pagi rutin kita dengan Daily Devotion Notification. Kembali mencatat perenungan rutin harian kita dalam catatan Daily Devotion agar kitab isa renungkan terus menerus. Atau bahkan sekedar berbagi catatan Daily Devotion kita agar bisa menguatkan Jemaat-jemaat yang lain.
Dengan menyiapkan kerohanian kita, maka persiapan lahiriah kita juga akan dimaksimalkan oleh Tuhan, sebab kita tahu dan percaya, Dia bukan Tuhan yang diam saja melihat kondisi kita yang terpuruk. Bagaimana dengan Anda? Sudah persiapan secara rohani?